Mungkin sudah tidak asing lagi jika kita membicarakan candi
yang satu ini, yak betul sekali Borobudur. Candi peninggalan wangsa syailendra
ini memang sudah sangat terkenal, bukan hanya di lingkup Indonesia bahkan
dunia. Borobudur merupakan nama
sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi tersebut adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta.
Saya berkesempatan berkunjung ke Borobudur saat akhir
semester dan kebetulan waktu itu jadwal kuliah sedikit lengang. Saya berangkat
dari jogja pukul14.00 dan kurang lebih sampai di Borobudur pukul 15.00. Kesan
pertama yang muncul adalah takjup, akan tetapi langsung berganti dongkol karena
didalam kompleks candi Borobudur tidak tersedia lahan parkir untuk sepeda
motor. Jadi kita harus parkir di tempat yang disediakan warga sekitar yang
belum tentu terjaga keamanannya dan mahal (masa’ parkir motor Rp 3000 ,gileee
bener…dijogja aja Rp 1000).
Lalu saya yang waktu itu hanya berdua dengan teman saya langsung
menuju ke loket karcis, dan kami berdua terkejut untuk yang ke dua kalinya, tiket
masuk Rp 30.000 per orang (haduhhhhhh…jebol dah ni kantong). Setelah masuk,
tidak lama kemudian langsung kita diperkenankan untuk menggunakan semacam
sarung tapi hanya sebatas lutut (katanya kalo nggak pakai ini kita tidak
diperbolehkan naik ke candi).
Dan setelah berjalan agak lama, sampailah kami di muka candi
dan langsung foto-foto deh, penyakit mulai kambuh dan narsis tidak tertahankan…hehehehehehe.
Memang Borobudur menyimpan pesona tersendiri, entah bagaimana dua momen yang menjengkelkan tadi langsung hilang begitu saja dan berganti rasa takjup. Di Borobudur,
selain bisa melihat-lihat warisan nenek moyang berupa candi dan seisinya kita juga
disuguhi pemandangan yang cukup indah. Di sebelah selatan kita bisa melihat
bukit menorah, dan di sebelah utara kita bisa melihat samar-samar dua gunung
sekaligus merapi dan merbabu. Tapi semua itu dapat kita rasakan jika cuaca
mendukung dan tidak berkabut. Sedikit tips juga, sebaiknya hindari ke boroudur
disaat musim liburan dan saat siang hari, lebih baik pagi atau sore hari, karena kita tidak bisa dengan nyaman untuk
menikmati keindahan Borobudur yang umurnya sudah lebih tua dari saya
mestinya..hehehehehe
Borobudur hingga kini masih digunakan sebagai tempat ziarah
keagamaan, tiap tahun umat Buddha yang datang dari seluruh Indonesia dan
mancanegara berkumpul di Borobudur untuk memperingati Trisuci Waisak. Saya pernah
mengikuti ritual ini dan kesan yang saya dapatkan yaitu capek. Mungkin karena
tidak tau apa maksud dan tujuannya ya..hahahahahaahaha tapi oke lah buat
pengalaman.
Mungkin sekian dulu saya nulis mengenai pengalaman tentang Borobudur.
Sebenarnya masih banyak juga yang bisa saya paparkan, namun berhubung sudah
malam dan waktunya tidur, ya sudah saya cukupkan sekian. Lain waktu saya share
lagi pengalaman-pengalaman berwisata murah (eh ini sedikit mahal….hahahahaahahaha).
Mungkin temen-temen yang lain bisa berbagi pengalaman di sini mengenai Borobudur.
Selamat Malam J
0 komentar:
Posting Komentar
Semua tentang traveling, jalan-jalan, traveling murah, pariwisata, tempat-tempat liburan, refresing, pokoknya seneng-seneng dan menghibur